Mengganggu teman sekamarku bermain solo dan bergabung dalam kesenangan

Saat aku melenggang ke kamar asramaku, aku menangkap teman sekamarku dalam gejolak kenikmatan diri.Tangannya dengan ahli mengelus-elus anggotanya yang mengesankan, tidak menyadari kehadiranku.Aku tidak bisa menahan pemandangan itu dan dengan cepat mendapati diriku berlutut, dengan bersemangat membawanya masuk ke mulutku.Kejutan di wajahnya dengan cepat berubah menjadi erangan kenikmatan saat aku membalasnya.Tanganya kusut di rambutku, membimbingku lebih dalam, lebih cepat.Nafasnya menjadi memburu, tubuhnya menegang, dan dengan dorongan terakhir, dia melepaskan bebannya, melapisi wajahku dalam pejunya yang hangat dan lengket.Pemandangan itu cukup untuk memerintah, dan tidak ada keinginan di masa depanku.Hanya hanya menyetir peju, semakin keras dan semakin membara.Hanya sperma kami semakin membanjiri ruangan ini, membuat gairah kami semakin membara, semakin panas saja.Airahkan hasrat kami berdua semakin membara dan semakin panas.